Sleman, Yogyakarta - Rumah Al-Quran
Inspirasi alhamdulillah akhirnya berhasil membersamai santri program Non Mukim
untuk menyelesaikan setoran hafalan 30 Juz. Ibu Hestia Aryadni, seorang ibu berusia
42 tahun kelahiran Ciamis Jawa Barat, atas rahmat dan karunia Allah SWT pada
hari Jum’at, 30 Agustus 2024 berhasil menyetorkan hafalan 30 Juz-nya.
Bu Hestia akrab disapa, beliau
adalah istri dari Bapak Muhrisun Afandi, MSW., Mag., PhD. yang merupakan Dosen
Prodi S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ibu Hestia sendiri juga merupakan Dosen
Tidak Tetap di Universitas NU Yogyakarta, dengan mengajar mata kuliah Ekonomi
Islam dan Hukum Syariah.
Alhamdulillah Bu Hesti dan Pak Muhrisun
dikaruniai dua putri, putri pertama beliau juga sedang menempuh pendidikan
untuk berproses melakukan perjalanannya bersama Al-Quran di sebuah pondok di Yogyakarta,
sedangkan sang adik masih belajar di bangku sekolah dasar dekat rumah.
Perjalanan menghafal Bu Hestia
dimulai sejak duduk dibangku MAK di Ciamis, alhamdulillah saat itu beliau telah
memiliki modal hafalan 5 Juz. Akan tetapi, saat melanjutkan kuliah di UIN,
beliau merasa tidak mendapatkan lingkungan dan teman yang sama-sama bersemangat
dengan Al-Quran, sehingga hafalan beliau hanya sedikit sekali bertambah, dan
malah banyak yang berguguran.
“Lingkungan dan teman yang
memiliki ghiroh terhadap Al-Quran itu benar-benar penting sekali dalam proses
menghafal.” Pesan Bu Hestia saat diwawancarai pada hari Kamis, 12 September
2024 selepas menghadiri halaqah setoran rutin beliau.
Perjalanan bersama Al-Qurannya Bu
Hestia syarat dengan hikmah, sebab beliau sempat terlupa dengan cita-citanya
yang ingin menjadi bagian dari para penjaga Al-Quran. Kemudian beliau tersadar
kembali saat putri pertamanya sakit keras, beliau merasa Allah sedang
membangunkan beliau lagi untuk kembali kepada janji yang pernah diniatkan
dahulu.
Karena ingin membayar hutang janji
pada dirinya sendiri, Bu Hestia selalu memanfaatkan waktu diwaktu luang,
sewaktu-waktu untuk berQuran. Sehingga Allah takdirkan dapat menyelesaikan
setoran hafalan Al-Quran 30 Juz. Kini perjalanan Bu Hestia membersamai Al-Quran
akan terus berlanjut, sebab menjadi bagian dari penjaga Al-Quran adalah ikhtiar
terus membersamai sepanjang hayat. Baarakallaahu fiikum
Bergabunglah menjadi keluarga Rumah Al-Quran Inspirasi, mari bersama-sama melakukan perjalanan bersama Al-Quran... Selengkapnya klik Linktr.ee/rq_inspirasi
Sleman, Rumah Al-Quran Inspirasi pada hari Jum'at, 14 Juni 2024 alhamdulillah ananda Selvi Fitriani putri dari Bapak Sudartono dan Ibu Narti tuntas menyetorkan hafalan 30 Juz pertamanya. Barakallaahu fiik, semoga keberkahan Al-Quran dan rahmat sang pemilik kalam senantiasa menyertai ananda.
Menjadi bagian dari santri mukim program Reguler adalah rizki tersendiri baginya. Pasalnya selama mengikuti program, Selvi dapat merasakan perjuangan bagaimana tetap menjaga interaksi yang intens dengan Al-Quran dengan berbagai bentuknya sembari menempuh studi. Mulai menikmati dari hidangan malam qiyam yang pendek, sedang, maupun panjang. Tilawah harian sebagai camilan, pun belajar menikmati proses ziyadah dan muraja'ah sebelum menyetorkan hafalan adalah karunia terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada perempuan muda ini. Sembari tetap menjalankan amanah akademik dari kedua orang tuanya.
Dari Grobogan ke Yogyakarta, adalah bagian dari takdir Allah yang indah baginya. Doa-doa dipanjatkan untuk mempersembahkan diri yang terbaik di hadapan-Nya, begitulah kesempatan terkabulnya doa tak ia sia-siakan, iya disela-sela muraja'ahnya. Berharap semoga Allah Azza wa Jalla mengkaruniakan kebahagiaan dunia dan akhirat hingga nanti berkumpul kembali di surga-Nya, bersama keluarga dan orang-orang yang disayang.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjaga Abi, Ummi, Ustadz Ustadzah Musyrif dan Musyrifah, para pengelola dan santri-santri Rumah Al-Quran Inspirasi yang meniatkan diri untuk menjadi bagian dari Khadimul Quran. Para Pelayan dan Penjaga Al-Quran.
Baarakallahu fiikum... Para pembelajar sejati... sebab ziyadah sekali seumur hidup, tetapi muraja'ah seumur hidup. Proses berjuang bersama Al-Quran akan terus berlangsung, hingga pertemuan tiba dengan Pemilik Kalam dalam keabadian.